Hiperlipidemia (Kolesterol tinggi) adalah suatu penyakit yang mengakibatkan kadar lemak
(kolesterol, trigliserida, atau keduanya) dalam darah meningkat
sebagai manivestasi kelainan metabolisme atau transportasi
lemak/lipid. Lipid atau lemak adalah zat yang kaya akan energi,
yang berfungsi sebagai sumber utama dalam proses metabolisme.
Untuk mengetahui adanya gangguan hiperlipidemia dalam diri
seseorang maka perlu dilakukan pengukuran profil lemak darah.
Profil lemak darah diperoleh melalui pengukuran level lipoprotein
darah. Lipoprotein terdiri dari trigliserida, kolesterol, dan
phospholipida. Seseorang dapat dikatakan mengalami hiperlipidemia
memiliki lebih dari satu kriteria berikut:
*) Peningkatan Kolesterol Total (TC : Total Cholesterole)
*) Peningkatan Low Density Lipoprotein (LDL)
*) Peningkatan Trigliserida (TG)
*) Penurunan High Density Lipoprotein (HDL)
Penyakit jantung koroner berkorelasi langsung dengan level TC dan
LDL. Lebih dari 50% penduduk dewasa Indonesia memiliki total
kolesterol darah lebih dari 200 mg/dL, sehingga hampir 50% pasien
penyakit jantung koroner juga menerima terapi penurunan kolesterol
darah. Terapi obat penurun lemak darah telah terbukti mampu
menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler/cerebrovaskuler.
Hiperkolesterolemia menyebabkan faktor-faktor nonlipid seperti
kebiasaan merokok, diabetes melitus, hipertensi, rendah LDL, dan
abnormalitas elektrokardiografi sebagai faktor resiko yang
memberatkan terjadinya penyakit jantung koroner. Penyakit jantung
koroner menyebabkan resiko infark miokard terulang dengan
kemungkinan 5 sampai 7 kali lebih besar pada pasien yang pernah
mengalami infark miokard. Level LDL darah merupakan prediktor
penting dalam memprediksi morbiditas/mortalitas seseorang.
Kolesterol pada dasarnya adalah suatu senyawa lipid yang dibutuhkan
tubuh dalam sintesis membran sel dan hormon dalam jumlah kecil.
Namun jika kadar kolesterol ini berlebihan, maka akan menimbulkan
masalah kesehatan yang serius. Dalam sirkulaasi melalui peredaran
darah, lipid tak beredar dalam bentuk bebasnya, melainkan berikatan
dengan protein membentuk lipoprotein. Dalam plasma darah terdapat 3
golongan lipoprotein, yaitu:
*) Kilomikron, merupakan lipoprotein dengan kerapatan kurang dari
0,94 g/ml, dengan kandungan protein sekitar 1-2% saja, kandungan
terbesar berupa trigliserida sebesar 80-85%.
*) VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang membawa sekitar 10-15%
total kolesterol, sekitar 50% dalam bentuk trigliserida.
*) LDL (Low Density Lipoprotein) yang membawa 60-70% kolesterol.
Banyaknya kolesterol yang diangkut oleh lipoprotein jenis ini,
sehingga LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat.
*) HDL (High Density Lipoprotein) hanya sedikit mengangkut
kolsterol, sehingga HDL disebut sebagai kolesterol baik.
VLDL disekresikan dalam hati yang kemudian dikonversi menjadi IDL
(intermediate Density Lipoprotein) yang lebih lanjut menjadi LDL.
LDL plasma diikat pada reseptor LDL apoprotein B-100 yang terdapat
di hati, adrenal dan sel-sel perifer.
Oksidasi LDL pada dinding arteri akan memicu respon inflamasi.
Monosit ditransformasi menjadi makrofag menghasilkan akumulasi sel
busa. Sel busa merupakan awal pembentukan endapan lemak arteri,
yang jika proses ini berlanjut terus akan memicu terjadinya angina,
stroke, atau infark miokard.
*) Hiperlipidemia tipe I / hiperkilomikronemia, merupakan hiperlipidemia yang disebabkan oleh asupan lipid eksogen yang berlebihan ditandai dengan peningkatan kilomikron yang melebihi batas normal. Hiperlipidemia tipe ini dapat diatasi dengan diet rendah lipid, tidak memerlukan terapi farmakologi.
*) Hiperlipidemia tipe IIa / Hiperkolesterolemia familial ditandai
dengan peningkatan LDL darah yang meningkat drastis.
Hiperkolesterolemia ini dikatakan heterozigot jika level kolesterol
totalnya berkisar antara 275-500 mg/dl. Hiperkolesterolemia
heterozigot biasanya akan berkembang menjadi xanthomas pada orang
dewasa dan berpeluang menjadi penyakit vaskuler jika ternyata pada
golongan usia 30-50 tahun. Sedangkan hiperkolesterolemia dengan
level kolesterol total lebih dari 500 mg/dl dikategorikan sebagai
hiperkolesterolemia homozigot yang berkembang menjadi xanthomas
pada orang dewasa dan menjadi penyakit vaskuler pada anak-anak.
Selain itu terdapat juga Hiperkolesterolemia defectif Apo B-100 dan
Poligenik hiperkolesterolemia.
*) Hiperlipidemia Tipe IV / Hipertrigliserida familial yang
ditandai dengan peningkata VLDL melebihi batas normal.
*) Hiperlipidemia tipe IIb / Kombinasi Hiperlipidemia yang ditandai
dengan peningkatan LDL dan VLDL melebihi batas normal. Nilai TG
berkisar antara 250-750 mg/dl sedangkan kolesterol totalnya antara
250-500 mg/dl. Hiperlipidemia ini umumnya besrsifat asimptomatis
sampai terjadi perkembangan penyakit vaskuler.
*) Hiperlipidemia tipe III/ Disbetalipoproteinemia, ditandai dengan
peningkatan VLDL dan IDL melebihi batas normal sedangkan nilai LDL
normal. TG antara 250-750 mg/dl dan TC antara 250-500 mg/dl.
Hiperlipidemia ini juga biasanya asimptomatis hingga terjadi
perkembangan penyakit vaskuler.
Faktor penyakit-penyakit atau abnormalitas tertentu dan obat-obat
juga dapat menjadi pemicu perkembangan hiperlipidemia tipe II.
Hiperkolesterolemia dapat dipicu oleh keadaan-keadaan berikut:
*) Hipotiroidism
*) Penyakit obstruktif hati
*) Sindrome Nefrotik
*) Anorexia nervosa
*) Porphyria akut
Selain itu dapat juga disebabkan oleh obat atau kelompok obat
berikut:
*) Progestin
*) Diuretik tiazid
*) Glukokortikoid
*) Beta-bloker
*) Isotretinoin
*) Inhibitor Protease
*) Siklosporin
*) Mirtazipin
*) Sirolimus
Hipertrigliseridemia dapat disebabkan oleh penyakit berikut:
*) Obesitas
*) Diabetes melitus
*) Lipodistropi
*) Gangguan penyimpanan glikogen
*) Pembedahan bypass jantung
*) Sepsis
*) Kehamilan
*) Gammopati monoklonal, multiple myeloma, lymphoma
*) Hepatitis akut
*) Lupus Eritematosus sistemik
Atau oleh penggunaan zat-zat berikut:
*) Alkohol
*) Estrogen
*) Isotretionin
*) Beta-bloker
*) Glukokortokoid
*) Diuretik tiazid
*) Asparaginase
*) Interferon
*) Antifungi azole
*) Mirtazipin
*) Steroid anabolik
*) Sirolimus
Sedangkan hipotrigliseridemia dapat diakibatkan oleh:
*) Malnutrisi
*) Malabsorbsi
*) Penyakit Myeloproliferatif
*) Penyakit infeksi kronis
*) Gammopati monoklonal
*) Penyakit hati kronis
Secara umum seseorang yang mulai mengalami hiperlipidemia akan
mengalami gejala-gejala berikut:
*) Tanpa gejala, ini biasanya terjadi pada saat-saat awal
terjadinya hiperlipidemia
*) Nyeri abdomen berat
*) Pankreatitis
*) Xanthomas eruptif
*) Polineuropati perifer
*) Hipertensi
*) Indeks massa tubuh (BMI > 30 kg/m2)
Menyadari fakta bahwa sangat sulit untuk mengubah pola makan dan
gaya hidup yang sehat, maka DXN memberikan cara yang tepat dan
alami untuk mengendalikan kolesterol dan trigliserida tanpa diet
yang sangat ketat
Kadar Ideal Kolesterol : 120-200mg/dl
Kadar Ideal Trigliserida : < 150mg/dl
Ini adalah Herbal Penurun Kolesterol Terbaik dalam 14 Hari (Menurunkan LDL, Menaikkan HDL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar